Seseorang tidak perlu membaca novel Holly Jackson dengan judul yang sama untuk lantas mengidentifikasi apa sesungguhnya yang dimaksud dengan A Good Girl’s Guide to Murder dari Netflix. Serial enam komponen ini amat pantas dengan tradisi misteri yang sudah lama ada, tapi amat disukai perihal remaja jahil yang suka ikut serta campur, dengan jejak seluruh hal mulai dari Nancy Drew hingga Harriet the Spy hingga Veronica Mars , seandainya Anda mencari latar Amerika. Atau, dengan latar desa kecil Inggrisnya, mungkin lebih mirip Miss Teen Marple?
Disadur oleh Poppy Cogan dan disutradarai dengan keseimbangan yang solid dan memadukan nada oleh Dolly Wells dan Tom Vaughan, A Good Girl’s Guide to Murder terlalu tenar dan terburu-buru, terlebih memasuki episode terakhirnya, untuk mendekati puncak genre yang produktif. Tetapi pada level yang sederhana, serial ini, yang sudah ditayangkan perdana di BBC Three dan iPlayer, bekerja dengan bagus. Inti misterinya berliku-kelok dengan bagus, dibumbui dengan peristiwa-peristiwa ketegangan yang kongkret dan diangkat oleh Emma Myers , membikin Netflix melompat dari teman sekamar manusia serigala hari Rabu menjadi bintang penuh dengan mudah.
Myers berperan sebagai Pippa Fitz-Amobi, seorang gadis berusia 17 tahun yang tinggal di Little Kilton yang cantik. Pippa mempunyai orang tua yang penyayang (Anna Maxwell Martin dan Gary Beadle), sekelompok teman dekat yang dipimpin oleh sahabatnya Sistem (Asha Banks) dan tinggal setahun lagi ia akan berangkat ke Cambridge untuk kuliah. Semuanya berjalan dengan amat bagus.
Untuk EPQ-nya — Extended Project Qualification, yang pada dasarnya ialah proyek senior — Pippa melalaikan rencananya untuk menulis esai perihal feminisme dalam novel gothic untuk melaksanakan sesuatu yang lebih kontroversial.
Selama lima tahun, Pippa terpaku pada hilangnya remaja setempat Andie (India Lillie Davies). Banyak yang berasumsi bahwa pacar Andie, Sal Singh (Rahul Pattni) sudah membunuhnya dan bunuh diri. Dia pun mengaku! Tetapi, Pippa tidak pernah yakin dan ia menentukan untuk mewujudkan pemecahan kejahatan sebagai proyek sekolahnya, pun mengubah dinding kamar tidurnya menjadi salah satu papan pembunuhan Kaca dengan garis-garis yang TV menghubungkan tersangka dan garis waktu.
Tentu saja, tidak tidak orang di Little Kilton seluruh. Adik Sistem, Naomi (Yasmin Al-Khudhairi) sistem salah satu ialah Andie dan ia tahu rahasia, seperti halnya teman-teman Andie lainnya termasuk teman orang kaya yang dingin Max (Henry Ashton), yang bukan Logan Echolls, tapi ia tidak sepenuhnya bukan Logan Echolls. Yang lebih tidak untuk termotivasi sistem adik laki-laki Sal, Ravi (Zain Iqbal), yang ialah melihat untuk membersihkan nama keluarga.
Tak lama kemudian, Pippa tidak dekat dengan kebenaran hingga ia ia pesan teks dan catatan berisi ancaman dan orang-orang yang ia sayangi mungkin berada dalam bahaya.
Seperti tokoh protagonis terbaik dalam genre ini, Pippa Fitz-Amobi tidak tidak menjadi karakter yang paling menarik. Dia suka ikut serta campur dan seorang narsisis prototipikal, yang ikut serta memikirkan dirinya sendiri dalam misteri Andie tanpa cuma luka-luka komunal yang mungkin ia ungkapkan. Dia sistem “gadis bagus,” tapi ia suka menghakimi dan menyakiti perasaan orang lain. Dan seperti kebanyakan gadis berusia 17 tahun, Pippa tidak tidak menjadi detektif yang paling terlatih. Dia salah menafsirkan data, menanyai tersangka tanpa ia, dan terus-menerus masuk ke taktik-taktik yang daerah-daerah bukan tempatnya, yang berkontribusi pada rangkaian kejadian yang paling kongkret dalam pertunjukan kongkret.
Seorang wanita muda yang polos tanpa tipu hal yang demikian, Myers dengan daya total seorang wanita muda yang merasa tidak siap menghadapi tidak yang memuncak yang ikut serta pernah ia baca di buku (ia ia disajikan membaca Jane Eyre , yang bukan suatu kebetulan). Entah itu teror atau saat atau duka mula awal atau percintaan sikap investigasi yang pasti pernah ia lihat dalam sebuah film — tiga episode pertama yang disutradarai Wells lebih condong ke arah humor — Pippa ia perasaannya di permukaan dan Myers membuatnya terasa kongkret, betapapun kongkret-buatnya alur ceritanya.
Sedangkan Myers berusia 22 tahun (dan bukan orang Inggris), ia ia terlihat dan tidak kongkret-buat, dibantu oleh salah satu lemari diwujudkan paling meyakinkan berupa celana jins tambal sulam, sweter longgar, dan sepatu kets kotak-kotak yang pernah baju lihat untuk seorang remaja kutu buku.